Tuesday, March 15, 2011

Bambang Pamungkas, nomor punggung 20, timnas sepakbola Indonesia



Saya memang bulat seperti bola, tapi saya sungguh bukan penggemar berat bola, yg tahu selak beluk trik sampai hatrick sepakbola. Saya benar benar hanyalah seorang anak SMA yg tertular euphoria sepakbola dari orang orang di sekitar saya, terutama asisten ibu saya yg seorang Juventini dan Italini--? sejati.

Saya hanya tahu beberapa nama besar dalam sepakbola, terutama nama nama ber background wajah ganteng seperti David Villa, Torres, Gerrard, dan Paul si gurita>haha:D okey! calm down, aku tau kok klo dia bukan pemain sepakbola, tapi pelatihnya. huaa, iya iyaa, bukaan! Paul ini si peramal hebat yg memilih makan sambil hang out di bendera Spanyol. Saya juga tahu beberapa pemain lokal yang lumayan ganteng, seperti Arif Suyono, Ferry Rotinsulu, dan Firman Utina--walaupun jika dibanding pemain luar, mereka masih jauh kalah ganteng. haha:D tenang, saya pecinta produk lokal kok--?

Bambang Pamungkas, nomor punggung 20 timnas Indonesia ini, beda lagi ceritanya. Saya mengetahui eksistansinya ketika saya pertama kali melihat timnas Indonesia bertanding 2-3tahun yang lalu. Kala itu, dia adalah kapten timnas Indonesia. Dia tidak ganteng di mata saya. Dia mnyebalkan di mata saya. Sejak awal mula, saya melihat dia, saya sungguh sangat membencinya. Mungkin karena di mata saya, dia adalah seorang berwajah kolot, angkuh, dan mirip seseorang yg pernah mematahkan hati saya, yg selalu menunggu bola di garis depan, tanpa berusaha merebut dan memperjuangkan sebuah bola, ditengah kerubutan 19orang lain.

Sungguh, saya sebenarnya pernah melupakan kebencian saya pada sosok ini, sampai saat saya kembali melihat permainannya yang tidak memuaskan di AFF cup Desember lalu. Kala itu, saya adalah seorang yg sedang menikmati liburan musim dingin saya di United State memilih untuk bangun pagi>13jam hitung mundur dari jam Indonesia, dan tinggal di dalam rumah, melotot pada layar laptop, berusaha menikmati pertandingan langsung Indonesia vs Malaysia ditengah gangguan bufferring yg menyebalkan. Saya sungguh bukan kecewa dengan kekalahan Indonesia yang benar benar bagaikan petir di tengah siang bolong itu, tapi lebih karena seorang Bambang Pamungkas, bisa dibilang senior di timnas Indonesia>koreksi bila saya salah, hanya bermain beberapa menit sebelum pertandingan berakhir. Saya sungguh sangat kecewa, karena walaupun saya terlihat sangat membenci Bambang Pamungkas, nomor punggung 20 timnas Indonesia, saya sungguh sangat mengharapkannya. Ulangi, SAYA SUNGGUH SANGAT MENGHARAPKAN BAMBANG PAMUNGKAS BISA MEMBAWA SEMANGAT BAGI TIM GARUDA!!


Maret 2011, tidak ada euphoria sepakbola Indonesia, tidak terdengar lagi kemenangan tim Garuda Indonesia, yang terdengar disini hanyalah skandal konyol dalam PSSI, bukan hal penting untuk dibicarakan, tapi membuat saya penasaran untuk melihat blog Bambang Pamungkas, nomor punggung 20 timnas Indonesia, http://www.bambangpamungkas20.com/bepe. Saya sudah membaca beberapa curahan hati seorang Bambang Pamungkas, dan berupaya menyediakan waktu untuk membacanya dengan seksama nanti entah kapan. Dan saya berpikir saya telah memperlakukannya dengan tidak adil karena menyalahkannya atas kekalahan Indonesia. Sungguh, kekalahan Indonesia adalah ketidakberuntungan kita semua, ketidakberuntungan semua orang Indonesia. He is not the only person to be blamed on.

Bambang Pamungkas, nomor punggung 20 timnas Indonesia, senang telah bisa mengenalmu lebih dekat lewat artikel artikelmu yang segar dan penuh semangat. Mari terus mencintai Indonesia dengan cara kita masing masing:)

--Wednesday, March 9, 2011 at 10:52pm

No comments:

Post a Comment