Saturday, March 26, 2011

Untitled3--proyek iseng kala hujan

Sudah lewat jam tiga, namun terik matahari masih saja dengan semangat 45 membakar bumi. Sempat terbesit sebuah pikiran gila, matahari semakin mendekat ke bumi kah? Atau neraka yang bocor kah? Hingga panasnya merasuk ke semua sendi sendi kehidupan manusia, dari cucian yang terlalu kering dengan warna yang semakin memucat tergilas matahari, sampai pengemis jalanan yang merelakan begitu saja uang uang berseliweran dan memilih berteduh di bawah pepohonan.

Aku sendiri, masih menunggu lepas jam empat, selain karena panas, juga karena ada sedikit urusan yang harus aku selesaikan di sekolah. Bosan. Kumainkan handphone di tangan dan berpikir untuk sekedar bersms ria dengan seseorang, entah siapa. Bima, nama itu kembali  menyusup ke ingatan. Mungkin sudah 24 jam lewat sejak pesan singkatnya yang mengagetkan itu. He's still missing.

"Hai, lagi apa nih? Gimana kemarin berantemnya?"

Lama, hampir disetiap celah rapat salah satu acara sekolahku, entah ketika sang sekretaris sibuk menulis di papan tulis, atau si ketua yang berusaha mencairkan suasana dengan gurauan garingnya, atau lagi ketika para ketua divisi membicarakan program kerjanya, aku sempatkan melirik handphoneku. Tidak berubah, tetap layar yang sama dengan foto narsisku, tidak ada tanda sms baru.

Drrrt.. Bangku tempatku duduk mendadak bergetar. Tenang, tenang, bukan gempa kok. Cuma handphone ini aja heboh getarnya. Kuambil si asal getaran dari saku rok abu abuku. 1 new message..

"Mbak, kok pulangnya sore?"
Sial, lupa bilang kalau masih ada rapat di sekolah. Tapi bukan itu, kok yang sms malah ibuku sih, mana ini smsnya Bima? Ditungguin kok enggak muncul muncul. Jari jariku bermain indah menekan tuts handphone mengabarkan bahwa aku ada rapat dan pulang telat serta menyertakan pembelaan kalau aku sudah titip pesan pada Pak Joko, supir ayahku untuk mnjemputku sekitar setengah lima sore. Selesai, masuk saku rok lagi.

Drrrt.. Bangku tempatku duduk mendadak bergetar lagi. Eh, gempa! Just kidding. Tenang, santai bukan gempa kok. Tegang amat sih, Ini handphone getar lagi. 1 new message.. Ah, paling ibu lagi, bilang oke atau ngomel ngomel tanya kenapa aku enggak bilang sebelumnya. Biarin dulu aja. Biar kelihatan kalau lagi serius rapat.

"Ya udah, gitu dulu aja. Ayo pulang!"
Bu Ketua menutup acara dengan kalimat seadanya. Lelah tersirat di wajah cantik. Acara besar kami ini sungguh memusingkan. Tidak terlalu besar memang, tapi kurangnya sumber daya manusia yang mau berkomitmen untuk acara ini memang menjadi masalah utama. Sudahlah, saatnya pulang, istirahat.

"Kira!"
Aku berbalik, ya, Kira itu namaku, masa pada belum tahu sih? Sophia, salah seorang teman baikku memanggil. Seperti biasa, kami berjalan bersama ke depan sekolah. Masih 15 menit lewat pukul empat, Pak Joko belum terlihat di mana mana. Aku memutuskan untuk duduk lesehan dengan Sophia di dekat pos satpam.

"Kamu tadi pas rapat kenapa sih, gelisah amat? Bentar bentar lihat hape mulu."
"Hehehe.."
Aku cengar cengir saja menjawab pertanyaannya. Mematikan, sekaligus mengingatkanku akan handphoneku di kantong. Tulisan 1 new message bertenger di layar warna handphoneku. Kubuka, nomor Bima muncul. Sial, kalau tadi aku tahu itu sms dari Bima, aku mungkin tidak akan mengabaikan getaran yang terakhir tadi.

"Biasalah, masalah ma cewekku. Sempet adu mulut gitu kemarin, tapi sekarang sudah baikan lagi kok."
"Maaf, baru balas, tadi masih ada rapat dsekolah. Ohh, baguslah. Awet yah, sama cewekmu."
"Ok!"
You gotta be kidding me! Aku baru saja mengkhawatirkannya sehari semalam, lebih dari 24 jam, dan tanggapannya cuma kaya gitu? Bagus, aku juga tidak mau punya urusan dengan "orang yang sudah ada anjingnya". Digigit anjingnya repot entar.

"Sapa, Kir? Kenalan maya baru?"
Sebuah pertanyaan keluar dari mulut Sophia.  Lagi, aku tidak tahu harus menjawab gimana. Jadi lagi, aku cuma cengar cengir enggak jelas.

"Panjang ceritanya, Soph! Besok ya? Itu Pak Joko udah muncul, aku pulang dulu ya?"
Cabuut...

4 comments:

  1. penasaran aku jadinya , ada apa antara kira dan bima ??

    ReplyDelete
  2. lol:D you've known what will happen to them.. same exact story..

    ReplyDelete
  3. i have no idea -.-
    it means that i must wait the next story :D

    ReplyDelete
  4. lol:) yeeah, it means you have to read the next ones

    ReplyDelete