Sunday, March 20, 2011

Chicago, I am LOST! 1 *kesan pertama tentang Chicago

Woowoo, tenang! Saya tidak tersesat kok, masih di jalan yang benar dan sedang menikmati hari kedua liburan musim semi saya tepat di jantung kota Chicago. Awal dari sebuah liburan yang menyenangkan--knock on the wood.

Jangan dibayangkan tinggal di downtown Chicago itu sama dengan tinggal di Jakarta atau Surabaya! I tell you, it is completely diffferent. Soal macet sih, layaknya sebuah kota, pasti ada jam jam tertentu yang semua mobil seakan tumpah ruah di jalanan, entah jalan besar atau jalan kecil. Tapi believe me, sebenarnya kamu tidak perlu punya mobil untuk hidup di sini--kecuali kamu kerja di luar downtown Chicago. Kota manis ini punya public transportation system yang bagus, walau mungkin masih kalah dibandingkan dengan transportasi umum di Eropa. Kita bisa mengelilingi semua sudut kota dengan bus, kereta dan juga dengan kaki kita sendiri.

Saya sendiri pun sudah merasakan serunya berjalan di tengah rimba huge tall buildings tepat beberapa jam setelah kedatangan saya keenam di Kota Angin ini. Host parents saya mengajak saya makan di sebuah restoran bernama Ed Debevic's. Kami berjalan sekitar 15 menit sambil menikmati kelap kelip malam Chicago. Satu kata AWESOME. Restoran yang saya datangi tersebut adalah salah satu restoran yang cukup terkenal di Chicago dengan setting tahun 50s, tulisan tulisan agak ekstrem di sudut, waitress yang bertingkah tidak ramah tapi lucu, juga pertunjukan dance di atas meja. Benar benar makan malam yang asik.

Pulangnya, kami memilih jalan memutar yang lumayan jauh sehingga saya bisa melihat Michigan Avenue at night. Di tengah perjalanan, tiba tiba saya tertegun dan syok melihat sebuah logo kapital M kuning yang sangat besar di pinggir jalan. Yeah, salah satu McDonald's terbesar ada di depan mata saya, Rock and Roll McDonalds. Tempat di sebelahnya ada sebuah gitar besar dengan HardRock cafe logo.

We kept walking, mampir sebentar di Starbucks buat nunut buang air kecil--hihi:) dan sampailah kami di Michigan Avenue. Lalu, ya kami cuma jalan aja sepanjang Michigan Avenue, mendaki gunung, lewati lembah. Yee, malah nyanyi. Sedikit info, Michigan Avenue ini adalah salah satu ruas jalan di Chicago yang isinya toko toko bermerek yang sudah bisa dipastikan, harganya selangit. Ini sudah kedua kali saya berjalan sepanjang jalan berduit dan bergengsi itu. Kedua kalinya pula, cuma jalan jalan aja sambil berdoa semoga kuat iman dan tidak tergoda baju baju yang melambai lambai sepanjang jalan.

Akhirnya kita belok di perempatan yang ada Water Tower dan John Hancock. Entah kenapa saya suka sekali sama The Old Water Tower, satu satunya building yang utuh waktu Great Chicago Fire 1871. Jalan jalan bentar gitu, belok belok dikit, ketemu deh bangunan tua, besar dengan ornamen ornamen indah. Kagum banget lihat bangunan itu, saya lihat lihat dan amati, "kok kaya bangunan gereja yang ada di film film barat ya?" Ternyata ehh, itu Holy Name Cathedral Chicago. Surprise nya lagi, itu gereja cuma sekitar 10 menit jalan dari apartemen tempat saya tinggal sekarang.

Daylight pertama di Chicago, tidak ada hal besar. Hanya di rumah santai, jalan ke grocery store, bikin dinner trus makan. Malamnya, kami drove around di sekitar UIC lalu lanjut ke jalanan pinggir Lake Michigan. Di sebelah kanan tuh pemandangannya danau yang tidak begitu terlihat jelas karena gelap, tapi di sebelah kiri Skyline of Chicago! Willis Tower, John Hancock, Trumph Tower, dan banyak big, tall buildings dengan lampu lampunya yang amazing semuanya tumpah ruah di sebelah kiri jalan itu.

Mendadak saya jadi berpikiran untuk tinggal dan kuliah di kota yang menyenangkan ini. Rasanya kok amat sangat disayangkan kalau cuma kesini satu tahun, harus bisa balik ke sini lagi. Okey, saya memang orang yang mudah terobsesi oleh sesuatu. Mungkin segini dulu cerita hari ini, nantikan blog selanjutnya di Chicago, I am lost..

 McDonald's Rock and Roll

 Hard Rock dengan big guitarnya

Baseball Field for Cubs 

 Eat at Ed's

 Chicken Steak at Ed's

 tulisan lucu lucu di Ed's

 Holy Name Cathedral Chicago

Grandsonnya orang tua angkatku

itu yang tengah, waitress yang melayani meja saya

No comments:

Post a Comment